IKA-PMII REJANG LEBONG
Sejarah PMII Cabang Curup
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kemahasiswaan yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dengan spirit transformatif untuk menjawab kebutuhan zaman, khususnya dalam mengonsolidasikan potensi intelektual, spiritual, dan sosial mahasiswa berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah. Pada Provinsi Bengkulu, PMII Cabang Curup menempati posisi yang sangat strategis dan historis, karena merupakan embrio sekaligus cabang tertua yang menjadi titik mula perkembangan PMII di wilayah ini.
Secara historis, kehadiran PMII di Curup terjadi pada tahun 1962, yakni dua tahun setelah organisasi ini dideklarasikan secara nasional di Kota Surabaya pada tahun 1960 dengan Ketua Cabang pertamanya yakni Buya Badrul Munir Hamidi. Dengan memperhatikan jarak waktu yang relatif dekat tersebut, dapat dikatakan bahwa PMII Cabang Curup termasuk dalam kelompok cabang awal yang terbentuk pasca kelahiran PMII secara nasional. Fakta ini menunjukkan betapa intensifnya proses penyebaran dan ekspansi ideologis PMII ke berbagai daerah, termasuk ke wilayah-wilayah di luar Jawa, khususnya Sumatera. Curup, sebagai salah satu kota penting di Provinsi Bengkulu yang memiliki sejarah panjang dalam bidang pendidikan dan keagamaan, menjadi tempat yang sangat kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya gerakan mahasiswa berbasis keislaman kultural.
Motivasi utama pendirian PMII Cabang Curup adalah untuk mengonsolidasikan potensi mahasiswa yang berasal dari kalangan Nahdliyyin dalam sebuah wadah organisasi yang sistematis, terarah, dan berasaskan nilai-nilai keislaman tradisional yang adaptif terhadap perubahan zaman. Dengan semangat tersebut, PMII Cabang Curup mulai menanamkan fondasi gerakan yang berpijak pada dua prinsip utama, yaitu manhaj al-fikr Ahlussunnah wal Jama’ah dan ideologi kebangsaan yang terbingkai dalam Pancasila. Dua prinsip ini menjadi pilar epistemologis sekaligus aksiologis dalam seluruh aktivitas organisasi, baik dalam tataran teoritis maupun praksis.
Sejak awal pendiriannya, PMII Cabang Curup menunjukkan geliat yang signifikan di berbagai lini kehidupan mahasiswa dan masyarakat. Orientasi gerak organisasi ini tidak terbatas pada isu-isu intra-kampus, tetapi juga merambah ke wilayah sosial-keagamaan, kemasyarakatan, dan perpolitikan yang lebih luas. Cakupan gerak yang demikian luas menunjukkan bahwa PMII Cabang Curup sejak awal menyadari pentingnya menjadikan organisasi sebagai medium perjuangan yang multidimensional. Hal ini sejalan dengan semangat transformasi sosial yang menjadi landasan normatif gerakan mahasiswa Islam progresif.
Eksistensi PMII Cabang Curup di tingkat nasional tidak dapat diabaikan. Salah satu indikator pentingnya adalah partisipasi aktif PMII Curup dalam Kongres Nasional PMII ke-II yang diselenggarakan di Kaliurang, Yogyakarta pada tahun 1963. Kehadiran delegasi PMII Curup dalam kongres tersebut merupakan representasi dari pengakuan struktural dan kultural terhadap keberadaan cabang ini dalam tubuh PMII secara nasional. Di forum strategis tersebut, PMII Cabang Curup turut berkontribusi dalam menyusun arah kebijakan organisasi secara nasional, termasuk dalam mengukuhkan kepemimpinan nasional PMII pada periode berikutnya.
Namun, seperti banyak organisasi lainnya, dinamika internal PMII Cabang Curup tidak sepenuhnya berjalan linear. Memasuki era 1980-an, PMII Cabang Curup mengalami masa stagnasi yang cukup signifikan. Stagnasi ini ditandai dengan melemahnya proses kaderisasi, berkurangnya partisipasi aktif kader, serta menurunnya intensitas kegiatan-kegiatan organisasi. Faktor-faktor penyebab stagnasi tersebut tentu tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh dinamika eksternal seperti konstelasi politik nasional di era Orde Baru yang represif terhadap aktivitas organisasi kemahasiswaan dan juga dinamika internal organisasi itu sendiri.
Namun demikian, titik balik kebangkitan PMII Cabang Curup terjadi pada akhir dekade 1980-an, khususnya pada tahun 1987. Pada masa ini, organisasi kembali menemukan momentumnya melalui semangat juang kader-kader yang tersisa. Kebangkitan tersebut ditandai dengan diaktifkannya kembali struktur kepengurusan, dilakukannya konsolidasi internal, serta dimulainya kembali proses kaderisasi secara bertahap. Momentum ini menjadi bukti bahwa PMII Cabang Curup memiliki daya lenting (resilience) yang tinggi untuk bangkit dari keterpurukan.
Pasca kebangkitan tersebut, proses kaderisasi di PMII Cabang Curup terus mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Kaderisasi dilaksanakan secara sistematis melalui tiga jalur utama, yakni kaderisasi formal (MAPABA, PKD, PKL), informal (diskusi terbuka, mentoring), serta non-formal (kajian sosial, pelatihan kepemimpinan, dan kegiatan pengabdian masyarakat). Model kaderisasi ini memungkinkan terjadinya proses internalisasi nilai-nilai ke-PMII-an yang lebih utuh, mulai dari aspek ideologis, keilmuan, kepemimpinan, hingga aksi sosial.
Pencapaian paling monumental dalam sejarah kaderisasi PMII Cabang Curup terjadi pada tahun 2009, ketika organisasi ini sukses menyelenggarakan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) tingkat Sumbagsel untuk pertama kalinya. Kegiatan ini tidak hanya mempertegas posisi strategis PMII Curup dalam peta gerakan PMII regional, tetapi juga membuktikan kapasitas organisasi dalam mengelola kegiatan berskala besar. Lebih jauh, kehadiran Ketua Umum Pengurus Besar PMII pada kegiatan tersebut menjadi simbol pengakuan struktural terhadap peran penting PMII Cabang Curup dalam membangun gerakan mahasiswa Islam yang progresif dan responsif terhadap isu-isu kontemporer.
Dalam perkembangan mutakhir, PMII Cabang Curup terus memainkan peran aktif dalam berbagai isu strategis, baik di level lokal maupun nasional. Organisasi ini tetap konsisten menjadikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah dan Pancasila sebagai fondasi gerakannya. Di tengah dinamika sosial-politik yang semakin kompleks, PMII Curup berupaya mempertahankan karakteristiknya sebagai organisasi kader, organisasi perjuangan, dan organisasi keilmuan yang senantiasa adaptif, responsif, dan kontekstual.
Dengan demikian, sejarah panjang PMII Cabang Curup bukan sekadar narasi masa lalu, melainkan juga menjadi sumber inspirasi dan rujukan penting dalam merumuskan strategi gerakan ke depan. PMII Curup adalah representasi nyata dari semangat mahasiswa Islam Indonesia yang berupaya menjaga tradisi intelektual, memperkuat identitas keislaman-kebangsaan, serta membangun jejaring sosial yang kokoh demi mewujudkan masyarakat madani yang adil, makmur, dan berkeadaban


IKA-PMII REJANG LEBONG
KONTAK


Gedung PCNU,
Jl. S. Sukowati, Air Putih Lama, Kec. Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu
Administrator IKA-PMII RL